Memenuhi Kebutuhan Serat yang Penting Bagi Si Kecil
Kesehatan si kecil bisa dilihat dari kesehatan pencernaannya. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan pencernaan adalah dengan memberikan makanan cukup serat pada si kecil. Mengapa serat? Sebab serat mampu menjaga perut si kecil terus ‘bergerak’. Makanan kaya serat juga terbukti membantu si kecil merasa kenyang lebih lama, menjaga kadar gula darah lebih stabil, dan membantu si kecil berkonsentrasi lebih lama.
Selain manfaat-manfaat tadi, serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menghindari risiko si kecil terkena sembelit. Bahkan serat juga dapat mencegah terjadinya infeksi saluran pencernaan atau peradangan usus yang bisa menimbulkan rasa sakit pada perut. Karena itu, asupan serat yang cukup akan mendukung pertumbuhan si kecil.
Ibu juga perlu memperhatikan jumlah asupan serat si kecil, karena kebutuhan seratnya berbeda-beda tergantung pada usianya. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia (AKG) tahun 2013, anak usia 1-3 tahun membutuhan 16 gram serat dan anak usia 4-6 tahun membutuhkan 22 gram serat. Sayangnya banyak anak yang kebutuhan seratnya terpenuhi hanya 50% saja. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya konsumsi buah dan sayur, yang merupakan sumber serat terbanyak.
Dalam makanan, serat ditemukan dalam dua bentuk utama yakni serat larut dan tidak larut, keduanya penting bagi tubuh. Serat larut dapat ditemukan dalam buah dan sayuran. Sedangkan serat tidak larut bisa ditemukan kacang-kacangan, sayuran hijau tua, umbi-umbian dengan kulitnya dan buah-buahan dengan kulitnya. Serat larut menarik air dan membentuk gel yang memperlambat pencernaan. Serat larut juga menunda pengosongan perut dan membuat si kecil merasa kenyang lebih lama. Sedangkan serat tidak larut akan melewati saluran pencernaan dalam keadaan relatif utuh sehingga mempercepat perjalanan makanan dan limbah melalui usus, sehingga memperlancar buang air besar.
Agar si kecil mengonsumsi serat dalam jumlah cukup, Ibu bisa meyiasati dengan cara menawarkan buah dan sayur setiap kali makan. Konsumsi buah idealnya 2-3 porsi sehari, dan sayur 3-5 porsi sehari. Bila si kecil merasa bosan dengan bentuk utuh buah, berikan buah dalam bentuk lain, misalnya jus atau smoothies. Gunakan roti gandum untuk membuat sandwich atau roti panggang favoritnya. Tambahkan kismis dalam puding atau kacang dalam biskuitnya. Selain itu, Ibu bisa membawakan bekal sekolah berupa buah potong yang segar. Sajikan beberapa buah dengan warna yang berbeda. Warna yang menarik akan meningkatkan selera makan anak.